Ada Cadangan Baru, Gas Donggi-Senoro untuk Ekspor-Domestik
JAKARTA--MI: Terkatung-katungnya nasib pengembangan proyek gas Donggi-Senoro di Sulawesi Tengah akibat belum adanya keputusan prioritas produksi untuk ekspor dan domestik sepertinya akan segera berakhir. Penulis : Jajang
Seiring ditemukannya cadangan baru, pemerintah akan segera mengambil keputusan terkait hal itu melalui sidang kabinet di awal bulan ini. "Kami harapkan paling lambat Januari ini sudah diputuskan apakah untuk ekspor atau domestik semua atau dibagi dua," ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Migas) Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Evita Herawati Legowo di Jakarta, Jumat (1/1).
Potensi untuk membagi hasil gas alam dari lapangan tersebut, imbuh Evita, cukup terbuka. Hal ini terkait dengan ditemukannya potensi cadangan baru yang lebih besar 25%-30% dari cadangan gas yang ada sebelumnya di sekitar lapangan gas Matindok dan Senoro tersebut. "Apakah cadangan gas baru tersebut akan dikembangkan untuk pasokan domestik atau ekspor, tergantung hasil sidang kabinet. Namun, (tambahan cadangan) itu berpotensi untuk pasokan domestik," ujar Evita.
Tambahan cadangan di Blok Matindok yang dikelola PT Pertamina (persero) dan Blok Senoro yang dikelola konsorsium Pertamina dan PT Medco Energi Internasional Tbk itu mencapai sekitar 1,8 triliun kaki kubik (TCF). Sebelumnya, kedua blok gas ini diyakini memiliki cadangan sekitar 1,42 TCF.
Terkait prioritas produksi ini, Direktur Utama PT Pertamina Karen Agustiawan meminta jaminan dari pemerintah, apabila seluruh produksi berorientasi pasokan domestik. "Pertama, perlindungan bila ada tuntutan dari pihak yang mendanai proyek ini. Kedua, jaminan pemerintah atas siapa yang bakal mendanai kekurangan investasi proyek itu. Ketiga, kesiapan konsumen pembeli gas, terutama PT Perusahaan Listrik Negara, PT Pupuk Sriwidjaja, dan PT Panca Amara Utama," ujar Karen beberapa waktu lalu.
Jaminan terakhir, imbuh Karen, terkait dengan penjaminan tingkat pengembalian investasi atas selisih harga domestik dan internasional. Pihak konsorsium Pertamina-Medco sendiri memiliki perhitungan skema keekonomian peruntukan ekspor dan domestik tersebut dengan rincian 70 MMSCFD (juta standar kaki kubik per hari) produksi untuk domestik dan 335 MMSCFD untuk ekspor. Hingga saat ini, konsumen dalam negeri yang sudah berminat untuk menampung gas dari Donggi Senoro, di antaranya PLN sebanyak 50 MMSCFD, Panca Amara Utama sebesar 70 MMSCFD, dan Pusri sebesar 91 MMSCFD. (Jaz/OL-04)
0 komentar:
Posting Komentar